Minggu, 19 Februari 2012

DIHUJAT TAPI TETAP DICINTA...ITULAH SUMBER KENCONO

http://mukhlason.wordpress.com/2012/01/14/belajar-kepada-sumber-kencono/
http://rizalafandi27.blogspot.com/2012/02/dihujat-tapi-tetap-dicintaitulah-sumber.html

Belajar Kepada Sumber Kencono

POSTINGAN SESAMA PECINTA BUS SUMBER KENCONO

SUMBER KENCONO menjadi semakin populer. Terkenal karena menurut orang awam sering mengalami kecelakaan yang bahkan berakibat fatal. Dua terakhir adalah di by pass Mojokerto dengan korban 20-an orang termasuk pengemudi, dan di Balerejo Madiun dengan 6 penumpang meninggal.

Namun, di balik kelemahan itu, mengapa sampai hari ini perusahaan bus itu masih eksis beroperasi dan dipercaya masyarakat ? Bila dianalisis, terdapat banyak kekuatan yang sangat dikuasai SUMBER KENCONO dengan luwes nan mumpuni. Berikut ini saya mencoba menjabarkan :
1.    Trayeknya melewati belasan kota, pusat kegiatan masyarakat
Jalur trayek yang dilayani oleh SK adalah termasuk jalur menengah, dengan tiga trayek :
Trayek terbanyak yakni : Surabaya – Sidoarjo – Mojokerto – Jombang – Nganjuk – Madiun – Maospati (Magetan) – Ngawi – Sragen – Palur (Karanganyar) – Solo – Klaten – Yogyakarta;
Surabaya – Solo – Sukoharjo – Wonogiri;
Surabaya – Solo – Boyolali – Salatiga – Semarang;
Trayek Surabaya – Yogyakarta sebagai trayek utama, untuk kelas ekonomi dilayani bersama oleh dua perusahaan, yakni Sumber Kencono / Sumber Selamat dan Mira. Dengan wilayah yang dilalui mencapai belasan kabupaten / kota, otomatis modus tranportasi ini bisa menjadi andalan masyarakat yang bepergian menggunakan angkutan umum di jalur ini. Apalagi tujuan akhirnya adalah kota besar, yakni Surabaya dan Yogyakarta dengan tujuan antara Solo dan Madiun. Surabaya dengan pusat ekonomi, pendidikan, dan kesehatan di wilayah timur, Yogyakarta sebagai pusat budaya dan pendidikan di wilayah tengah, Solo sebagai kekuatan ekonomi, budaya dan pendidikan, serta Madiun sebagai kota menengah yang menjadi titik hubung dengan kota-kota di sekitarnya.
Di trayek ini juga terdapat beberapa irisan dengan trayek bus besar yang lain, di antaranya : Surabaya – Kediri – Tulungagung – Trenggalek, Surabaya – Madiun – Ponorogo – Pacitan, Surabaya – Madiun – Magetan, Sragen – Solo, Solo – Yogyakarta, serta trayek panjang Surabaya – Yogyakarta – Cilacap.
Sementara trayek ke arah Wonogiri juga beririsan dengan bus Solo – Wonogiri dan Solo – Wonogiri – Pacitan. Adapun ke arah Semarang juga beririsan dengan bus jurusan Solo – Semarang.
Di wilayah trayek Jawa Tengah khususnya, bus dari Jawa Timur dibatasi jam operasi dan daerah pengambilan penumpangnya. Ini demi menciptakan sebuah persaingan yang fair dengan bus trayek pendek yang beririsan. Beberapa kali di penghujung tahun 90-an / awal 2000, terjadi kericuhan di wilayah Jawa Tengah karena belum ditaatinya kode etik ini. Akibatnya, beberapa bus pendatang dirusak. Untunglah ini tidak berlangsung lama setelah disepakati solusinya.
2.    Jumlah Armada Banyak
Permintaan pasar akan transportasi yang melalui kota-kota tersebut yang sangat besar, memerlukan jumlah armada yang mencukupi, dan beroperasi 24 jam. Grup usaha Sumber Kencono mengoperasikan armada sejumlah 230 unit. Jauh lebih banyak dibandingkan rivalnya, PO Mira yang berada di kisaran seratus bawah.
Dengan jumlah armada sebanyak itu dan beroperasi 24 jam, bila dihitung rata-rata, maka tiap 6 menit 16 detik lewat satu buah bus Sumber Kencono. Atau bila dikombinasi dengan PO Mira yang 100-an unit, tiap 4 menit 22 detik lewat satu bus Sumber Kencono atau Mira. Ini bisa dibandingkan dengan keberadaan Busway yang di koridor paling ramaipun bisa molor hingga setengah jam lebih setiap harinya.
3.    Tarif Transparan dan Adil
Penggunaan karcis sebagai bukti pembayaran penumpang memang sudah lama digunakan dalam transportasi bus. Namun, sekitar 15 tahun terakhir sistem itu mulai menghilang dengan munculnya sistem setoran. Angkutan bus besar di Jawa Timur, hingga kini mayoritas masih mempertahankan sistem itu karena pendapatan yang didapatkan oleh pengusaha berdasarkan karcis yang dijual. Tentunya ini harus didukung sistem kontrol yang ketat. Sumber Kencono, sebagai salah satu operator angkutan juga menggunakan sistem ini.
Penumpang, dalam hal pembayaran tarif hanya membayar sesuai jarak dari mana berangkat dan di mana akan turun. Harganyapun sudah dipatok resmi oleh perusahaan dan diawasi ketat batas atas-bawahnya oleh Departemen Perhubungan. Sebagai contoh, bila kita naik dari Surabaya dan turun di Perak Jombang, tarifnya berbeda dengan bila kita turun di Kertosono Nganjuk, meskipun hanya terpaut jarak sekitar 10 km saja. Beda tarif Rp. 500 pun akan dikembalikan oleh Kondektur.
Ini berbeda halnya dengan bus di wilayah propinsi lain yang gradasi tarifnya antara kota yang berdekatan sangat jauh berbeda dan jarang menggunakan karcis serta terkesan tawar-menawar, mahal, bahkan tidak fair.
Untuk menjaga loyalitas penumpang, armada ini juga mengeluarkan sistem Kartu Langganan yang biasa disebut KL yang bila ditunjukkan sebelum membayar mendapatkan potongan di kisaran Rp. 2 ribu. Anggota TNI dan Polri yang naik dan berseragam juga mendapatkan potongan tarif istimewa sebesar 50 %.
4.    Ketepatan Waktu menjadi Andalan
Sebenarnya ini adalah faktor utama mengapa masyarakat masih percaya menggunakan armada ini. Meskipun sebenarnya ukuran waktu adalah sesuatu yang relatif, apalagi mengingat kondisi jalan raya yang terkadang tidak bisa diduga, serta banyaknya faktor rintangan yang dilalui. Namun, Sumber Kencono mencoba memberikan solusi pelayanan meminimalkan waktu tempuh dengan mengoptimalkan kondisi jalan dan lalu-lintas yang ada. Contohnya, adalah meminimalkan parkir ngetem yang tidak perlu. Rute Surabaya – Yogyakarta, bus hanya berhenti di terminal Madiun selama maksimal 20 menit untuk memberi kesempatan awak bus makan minum secukupnya. Selain itu relatif tidak berhenti lama. Terkadang ada bus yang berhenti di terminal Nganjuk, dan bila sudah berhenti di sini, biasanya di Madiun tidak berhenti lama. Tidak digunakannya sistem setoran juga meminimalkan waktu berhenti ngetem ini.
Bus lain yang beririsan dengan trayek Sumber Kencono tidak seketat ini jadwalnya. Contohnya untuk rute Surabaya – Kediri – Trenggalek, paman saya yang berdomisili di Surabaya dan mengajar di Trenggalek selalu menggunakan Sumber Kencono dan pindah bus di Kertosono daripada menggunakan bus langsung Surabaya – Trenggalek karena lebih cepat. Bahkan, secara umum masyarakat masih beranggapan kecepatan menjadi diutamakan dibandingkan dengan kenyamanan khususnya bila mengejar waktu. “Sing penting cepet tekan.” Begitu kira-kira yang ada di benak masyarakat.
Optimalisasi waktu yang lainnya, adalah bus hanya mengisi bahan bakar ketika penumpang sudah diturunkan di terminal. Bila bus sedang berisi, betapa banyak waktu penumpang yang ikut tersita pada saat mengisi bahan bakar ini.
5.    Armada Sangat Prima
Usia bus yang dioperasikan Sumber Kencono semakin ke sini semakin muda. Tentu semua mafhum bila semakin berusia, kehandalan sebuah kendaraan menurun serta memerlukan biaya perawatan yang tidak sedikit. Dari beberapa kali perbincangan dengan pengurus maupun kru SK, diperoleh info bahwa maksimal usia bis adalah 5 tahun. Dan secara bertahap diperbarui dan dimodernkan armadanya.
Dalam periode 2008 hingga sekarang, sudah puluhan kali (mendekati seratusan) saya naik bus Sumber Kencono. Selama itu pula, tidak pernah sekalipun saya mengalami bus dalam kondisi rusak mogok. Bahkan, hanya untuk sekedar menambah tekanan angin ban saja, saya tidak pernah mengalaminya. Hanya pernah sekali mengalami kerusakan knalpot, itupun masih bisa meneruskan perjalanan hingga ke garasi dengan keterlambatan hanya sekitar setengah jam saja.
6.    Terbuka Menerima Masukan
Sepanjang saya keluyuran naik bus umum (dari tahun 1993 hingga sekarang), di kolong langit Jawa ini hanya ada satu perusahaan yang konsisten di seluruh armadanya secara terbuka dan terang-terangan menuliskan permintaan kepada penumpang yang berbunyi:
“BILA SOPIR NGEBUT / UGAL-UGALAN,
MOHON HUBUNGI : 031-8973558, 8973559 ATAU SMS 081 5510 4883”
Dan di samping tulisan besar-besar itu, juga terdapat nomor polisi bus yang bersangkutan. Tulisan ini berada di atas dashboard depan atau di langit-langit di atas kaca depan. Tulisan yang sama juga terdapat di karcis yang dibagikan kepada tiap penumpang. Saya juga beberapa kali memberikan masukan lewat SMS ke nomor kontak tersebut. Dan bagusnya, selalu ditanggapi tidak lebih dari 24 jam dengan ucapan terima kasih atas masukannya.
Tentunya banyak pihak yang sudah memberikan masukan kepada PO Sumber Kencono, termasuk Departemen & Dinas Perhubungan, Kepolisian, serta instansi terkait agar berubah lebih baik lagi dan sudah dilaksanakan oleh pengelola.
7.    Fasilitas Semakin Bagus
Peremajaan armada Sumber Kencono dilakukan dengan meningkatkan kualitasnya. Yang paling terlihat adalah adanya pendingin udara (Air Conditioner) di mayoritas bus. Hingga pertengahan 2009, sebenarnya jumlah armada AC Sumber Kencono masih kalah dibandingkan PO Mira. Tetapi perlahan tapi pasti, kini mayoritas armada sudah menggunakan AC. Hanya satu dua yang terlihat tanpa AC. Penumpang juga dimanjakan dengan TV LCD 21 inch lengkap dengan sound systemnya yang sering memutar lagu dangdut “Asolole”. Benar-benar merakyat. Jok kursinya juga mulus, terbuat dari kulit sintetis yang mudah dibersihkan serta terawat rapi sehingga tak ada lagi cerita jok bau apek dan kumal.
Kelengkapan keselamatan standard seperti pintu darurat di sebelah kanan belakang, palu pemecah kaca, alat pemadam api ringan (APAR) juga sudah tersedia di armada Sumber Kencono. Tidak kurang juga alat pemantau posisi dan kecepatan berupa GPS (Global Positioning System) juga sudah dipasang pada mayoritas armada untuk memonitor pergerakan dan kesemuanya dapat berimplikasi pada tindakan sanksi apabila terdapat pelanggaran.
8.    Identitas Armada dan Kru Jelas
Seluruh bus Sumber Kencono dan Sumber Selamat memiliki identifikasi yang jelas, termasuk warna cat yang seragam hingga nomor polisinya juga tercantum jelas. Bila malam hari, keberadaan bus ini dari jauh juga mudah dikenali, yakni dari billboard putih berlampu bertuliskan Sumber Kencono di atas kaca depan sehingga calon penumpang lebih mudah untuk mengenalinya.
Seragam kru bus juga demikian. Bila hingga dua tahun lalu masih menggunakan seragam khas Jawa Timur warna merah oranye, kini semua awak sudah mengenakan seragam khas warna Biru. Tidak hanya siang hari, malam haripun mereka disiplin menggunakannya. Termasuk petugas lapangan yang ada di terminal.
Di tengah maraknya kejahatan di atas kendaraan umum yang dilakukan oknum awak angkutan, disiplin ala Sumber Kencono ini sangat layak diteladani karena perusahaan yang lain tidak sedisiplin ini.
FAKTOR PENYEBAB
Memang, perilaku pengemudi menjadi faktor dominan dalam berbagai peristiwa yang terjadi. Apakah itu pengemudi bus atau pengguna jalan yang lain. Namun, di luar itu juga terdapat faktor dominan di antaranya :
1.    Jalur sempit
Kapasitas jalan sudah tidak mencukupi. Lalu lintas kendaraan termasuk truk bermuatan berat di jalur sempit membuat waktu tempuh bertambah karena harus antri dan merayap perlahan. Instansi terkait terlambat dalam mengantisipasi pertumbuhan lalu-lintas yang sangat pesat lima tahun terakhir ini. Meskipun jalan tol Surabaya – Solo sedang dalam proses pembangunan yang entah kapan selesainya, tetapi jalan raya non tol juga sudah selayaknya diperlebar sehingga minimal dapat menampung empat lajur, dua ke arah barat, dan dua ke arah timur. Jalanan menyempit ini tercatat berada di banyak titik sehingga menjadi penyumbat arus lalu lintas dan sering memicu kecelakaan. Dua kejadian fatal terakhir (Mojokerto dan Balerejo Madiun) yang melibatkan Sumber Kencono berada pada daerah penyempitan lajur.
2.    Minim Penerangan
Yang juga mengherankan, masyarakat sudah membayar biaya listrik bulanan termasuk Penerangan Jalan Umum (PJU) yang bila dijumlahkan tidak sedikit. Dari PLN, biaya ini sudah dikembalikan ke Pemda untuk dikelola (diambil marginnya) lalu dibayarkan tagihannya kepada PLN kembali. Namun sayangnya, mungkin baru sekitar 20 – 30 % saja sepanjang jalur ini yang sudah diterangi dengan penerangan jalan yang memadai di malam hari.
Kebiasaan tidak mempersiapkan kendaraan dengan baik khususnya faktor penerangan dan keterlihatan ini juga memperburuk risiko berkendara.  Apalagi modifikasi kendaraan sudah sedemikian di luar batas. Dari yang tanpa lampu depan atau belakang, hingga pemasangan lampu yang tidak sesuai dengan standard seperti penggunaan lampu yang sangat terang (berwarna putih) dan menyilaukan mata.
3.    Banyaknya Perlintasan Rel Kereta Api
Sepanjang jalur Surabaya hingga Ngawi, terdapat sekitar 9 hingga 10 perlintasan kereta api aktif yang harus dilalui. Dan yang lebih parah rel ini sejalur dengan rute jalan raya. Khususnya pada ruas Saradan Madiun hingga Bagor Nganjuk, bila berpapasan searah dengan kereta api maka kendaraan juga akan berpapasan kembali di persimpangan di depannya. Akibatnya waktu berhenti semakin lama. Selain itu, di kawasan persimpangan rel ini selain jalur menyempit, posisi rel menyerong sehingga rawan tergelincir, minim penerangan. Padahal mengingat padatnya lalu-lintas jalan raya, sudah selayaknya untuk dibangun jalan layang atau terowongan di titik-titik .
4.    Perilaku Berkendara
Cara pengguna jalan mengemudi juga mengambil peran yang signifikan dalam menentukan selamat tidaknya di di jalan raya. Pelanggaran marka, keterbatasan jarak pandang tetapi tetap memaksakan untuk menyalip, tidak menyalakan lampu depan atau sein ketika berpindah lajur juga membuat risiko meningkat drastis. Khususnya sepeda motor, sering pengendara tidak memperhatikan spion ketika akan berpindah lajur, terlalu ke tengah dan semisalnya.
5.    Waktu Istirahat Kurang
Dari beberapa kali pembicaraan, pengemudi Sumber Kencono merasa cepat lelah mengingat durasi mengemudi yang terlalu lama. Persiapan sebelum berangkat, membersihkan diri, mengurus administrasi sebelum berangkat katakanlah 30 menit. Perjalanan dari garasi di Krian ke terminal Bungurasih hingga berangkat katakanlah 30 menit. Waktu tempuh Surabaya – Yogyakarta atau Wonogiri dan Semarang rata-rata delapan jam tanpa pengganti.
Istirahat untuk keberangkatan di terminal Madiun sekitar 10-15 menit saja. Dua jam di terminal tujuan jika waktu masih memungkinkan, serta 10-15 menit di terminal Solo dalam perjalanan kembali. Sesampai di Surabaya, bus kembali ke garasi yang berjarak sekitar 15 km. Katakanlah 8 jam Surabaya – Yogya, 2 jam istirahat di Yogya, 7 Jam Yogya – Surabaya, 45 menit ke garasi termasuk mengisi bahan bakar. 30 menit untuk membersihkan diri dan makan. Total memerlukan waktu 19.5 jam. Sementara dengan siklus 24 jam, pengemudi sudah harus kembali menjalankan kendaraannya. Ada sisa waktu 4.5 jam.  Padahal, sekali jadwal mengemudi tiba, sopir bisa menjalankan kendaraan selama 6 – 10 hari. Tentu sangat diperlukan stamina yang tinggi. Padahal bila menggunakan dua pengemudi tentu kurang layak dari sisi pendapatan.
Mungkin, solusi yang cukup realistis dengan berbagai pertimbangan adalah dengan membuat mess pengemudi di terminal akhir (Yogya, Semarang, Wonogiri) dan menjadwalkan waktu istirahat minimal 4 jam. Bila memang kendaraan sudah harus kembali, pengemudinya adalah yang berselisih jadwal 2 jam sebelumnya. Sementara jam keberangkatan dari Surabaya bergeser mundur 2 jam.
Berikut ini tabel ilustrasi jadwal pengemudi :
Kelemahannya sistem ini dalam 13 hari naik mengemudi, hanya didapatkan 12 kali perjalanan pergi pulang (PP) karena satu siklus memakan waktu 26 jam. Sementara menggunakan jadwal lama tiap 24 jam satu PP. Adapun untuk kondektur dan kernet, dibuat tetap sesuai jadwal awal karena tidak diperlukan tingkat keawasan dan risiko yang sangat tinggi sebagaimana pengemudi meskipun jenis pekerjaannya termasuk berat. Adapun batasan berapa hari pengemudi akan naik mengemudi, diserahkan kepada manajemen dan pengemudi terkait.
6.    Sistem Bagi Hasil
Ada beberapa pihak yang menuding (termasuk Wagub Jawa Timur Saifullah Yusuf) bahwa sistem premi bagi hasil pendapatan kotor menjadi salah satu penyebab pengemudi mengejar waktu. Mungkin ada benarnya juga. Tetapi bila ditimbang manfaat maupun mudharatnya, akan lebih banyak manfaat untuk semua pihak. Awak bus menjadi lebih tenang baik di masa ramai penumpang ataupun di waktu sepi. Lain halnya bila menggunakan sistem setoran. Di mana penumpang harus mencapai minimal sekian persen yang seringkali baru bisa tercapai dengan ngetem lebih lama. Padahal jumlah armada di trayek ini 330 unit.

LANGKAH PENCEGAHAN dan PENINDAKAN
Banyak pihak sudah memperbincangkan, mendiskusikan dan merumuskan langkah-langkah nyata untuk menstandardisasi upaya pencegahan dan penindakan bila terdapat kasus-kasus semisal Sumber Kencono ini. Di antaranya adalah Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Komisi D DPRD Jawa Timur yang membidangi transportasi, Departemen dan Dinas Perhubungan, Kepolisian Daerah Jawa Timur, hingga media maupun masyarakat yang ikut membantu atau bahkan memancing di air keruh. Langkah-langkah yang sudah diambil oleh Komisi D DPRD Jatim juga sudah cukup komprehensif, melibatkan banyak pemangku kepentingan, seperti Organda, Perusahaan, hingga pengemudi. Hingga akhirnya keluar sanksi berupa pengurangan armada sebanyak 40 % dari 230 armada yang berarti sebanyak 92 unit bus tidak beroperasi tiap harinya.
Penumpang Dirugikan
Hanya sayangnya, pihak konsumen dalam hal ini penumpang yang rutin menggunakan jasa angkutan di jalur Surabaya – Solo – Yogya, Wonogiri dan Semarang sepertinya belum pernah diajak berbicara.  Memang, keinginan penumpang sebenarnya sederhana saja, yakni sampai di tujuan dengan selamat, sebisa mungkin tepat waktu, nyaman, mudah didapat, tarif adil berimbang. Kalaulah ada bonus AC yang sejuk, hiburan, jok nyaman ya Alhamdulillah.
Kini pertanyaannya, apakah dengan pemberian sanksi pengurangan armada sebanyak 92 unit itu menyelesaikan masalah atau malah mendatangkan petaka baru, khususnya dari sisi penumpang ? Apakah pemerintah selaku regulator mampu menyediakan suplai armada yang bisa mengangkut penumpang ke tujuan ?
Jum’at malam, 6 Januari 2012, beberapa hari setelah disebutkan sanksi tersebut di media, armada bus yang berangkat dari Bungurasih menjadi langka. Ini diperparah dengan kondisi bahwa setiap malam libur (Jumat & Sabtu malam) jumlah penumpang naik drastis karena mudik mingguan. Bus yang biasanya selalu tersedia 2 – 3 armada di jalur antrian, menjadi hilang. Hingga lebih dari 30 menit menunggu dan penumpang berjubel membuat semakin tidak nyaman karena harus berebut. Padahal biasanya hal ini hanya terjadi pada waktu libur panjang akhir pekan (3 hari). Lagi-lagi penumpang dirugikan oleh regulator.
Himbauan
Saya selaku pengguna rutin jalur Surabaya – Solo – Yogyakarta mengajak kepada pihak-pihak yang terkait, apabila akan merumuskan suatu tindakan yang berdampak kepada masyarakat agar dipertimbangkan matang-matang. Kesediaan untuk merasakan langsung bagaimana pelayanan diberikan dengan menaiki bus tersebut akan lebih memberikan sense yang tidak didapat bila tidak menggunakannya secara langsung.
Contohlah Dahlan Iskan, menteri BUMN yang bersedia naik ke KRL berdesakan di gerbongnya, bahkan akan naik ke atap gerbong untuk merasakan sendiri bagaimana kualitas pelayanan KRL Jabodetabek yang akan dibenahi jajaran kementrian BUMN.
Tidak dipungkiri peran pengemudi cukup besar dalam hal ini, dan saya menghimbau pengemudi bus Sumber Kencono agar selalu hati-hati dan penuh perhitungan yang matang dalam mengemudi. Keselamatan penumpang dan anda menjadi hal yang paling utama, keluarga menunggu di rumah.
Dan kepada manajemen Sumber Kencono, agar dibenahi sikap pengemudi terlebih yang kurang matang memperhitungkan gaya mengemudi. Saya rasakan ke sini pelayanan kru sudah semakin membaik, lebih sabar dalam melayani, dan tidak terburu-buru khususnya waktu menaikturunkan penumpang. Tetap pertahankan pelayanan yang prima, dan sebisa mungkin jangan mengurangi jumlah armada yang beroperasi.
Kepada pengelola armada bus yang lain di seluruh Indonesia, contohlah hal-hal positif yang sudah dilakukan oleh Sumber Kencono. Manjakan penumpang dengan pelayanan sepenuh hati. Buatlah sistem dan tarif yang adil.
Penulis adalah Alumni Teknik Penerbangan, Institut Teknologi Bandung, tinggal di Juanda Sidoarjo, sering menggunakan bus Sumber Kencono.

> COPAS dr Penulis http://mukhlason.wordpress.com.  untuk berbagi info tentang SK bagi masyarkat AWAM...dan saia juga adalah pecinta SK...by Mahasiswa UNIVERSITAS NEGERI MALANG, Jurusan Perputakaan & Informasi, dari kota BLITAR yang juga sering naik bus  SUMBER KENCONO setiap pergi ke MADIUN SOLO JOGJA maupun SEMARANG<

http://rizalafandi27.blogspot.com/

The next SUGENG RAHAYU

Untuk menggati citra & image masyarakat dengan berganti nama SUGENG RAHAYU

Armada, Sistem gaji & crew

                 Armada yang akan menjadi SUMBER SELAMAT @LAKSANA KAROSERI
                                                        Bisa Juga Untuk Pariwisata
       Sistem gaji untuk crew SUMBER GROUP tidak memakai sistem setoran tapi sengan sistem PREMI / bagi hasil(kuitansi gaji copilot)
                                              Crew PO.SUMBER GROUP W7582UY

Dari yang asli sampai menjdi sebuah game












Sabtu, 18 Februari 2012

SEJARAH INTERNET

SEJARAH INTERNET

1969 - Kelahiran Jaringan 

Internet seperti yang kita kenal sekarang, pada pertengahan 1990-an, jejak itu asal kembali ke proyek Departemen Pertahanan pada tahun 1969. Subyek dari proyek ini adalah komunikasi digital masa perang. Pada waktu itu sistem telepon adalah tentang sistem teater hanya skala komunikasi yang digunakan. Masalah utama telah diidentifikasi dalam desain - ketergantungan pada stasiun switching yang dapat ditargetkan selama serangan. Apakah mungkin untuk merancang sebuah jaringan yang cepat bisa mengubah rute lalu lintas digital di node gagal? Sebuah solusi yang mungkin telah diidentifikasi dalam teori. Itu adalah untuk membangun sebuah "web" dari datagram jaringan, disebut "catenet", dan menggunakan protokol routing dinamis untuk terus menyesuaikan aliran lalu lintas melalui catenet tersebut. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) meluncurkan Program DARPA Internet.

 1970 

 DARPA Internet, sebagian besar mainan peneliti akademik dan militer, menghabiskan lebih dari satu dekade dalam ketidakjelasan relatif. Seperti Vietnam, Watergate, Krisis Minyak, dan Krisis Sandera Iran berguling bangsa, tim riset beberapa Internet berjalan melalui evolusi bertahap dari protokol. Pada tahun 1975, DARPA menyatakan proyek sukses dan menyerahkan pengelolaannya kepada Badan Komunikasi Pertahanan. Beberapa protokol utama dewasa ini (termasuk IP dan TCP) yang stabil pada tahun 1980, dan diadopsi di seluruh ARPANET pada tahun 1983.Pertengahan 1980-an - The Net PenelitianMari kita garis fitur utama, sekitar-1983, dari apa yang kemudian disebut ARPANET. Sebuah komputer kecil itu adalah PDP-11/45, dan PDP-11/45 tidak cocok di meja Anda. Beberapa situs memiliki seratus komputer yang melekat pada Internet. Kebanyakan memiliki selusin atau lebih, mungkin dengan sesuatu seperti VAX melakukan sebagian besar pekerjaan - mail, berita, EGP routing. Pengguna melakukan pekerjaan mereka menggunakan Desember VT-100 terminal. FORTRAN adalah kata hari ini. Hanya sedikit perusahaan yang memiliki akses Internet, mengandalkan hanya pada mainframe SNA dan IBM. Sebaliknya, komunitas internet didominasi oleh universitas dan situs penelitian militer. Layanan itu yang paling populer adalah email yang cepat itu dimungkinkan dengan rekan-rekan jauh. Pada bulan Agustus 1983, ada 562 host ARPANET terdaftar (RFC 1296).UNIX layak setidaknya menyebutkan terhormat, karena hampir semua protokol internet awal dikembangkan pertama kali untuk UNIX, terutama karena ketersediaan sumber kernel (untuk harga) dan relatif mudah pelaksanaan (relatif terhadap hal-hal seperti VMS atau MVS). University of California di Berkeley (UCB) pantas perhatian khusus, karena mereka Ilmu Komputer Research Group (CSRG) mengembangkan varian BSD sistem operasi AT & T UNIX. BSD UNIX dan turunannya akan menjadi platform Internet pemrograman yang paling umum.Banyak fitur kunci internet sudah di tempat, termasuk IP dan protokol TCP. ARPANET fundamental dapat diandalkan di alam, seperti Internet masih hari ini. Prinsip pengiriman diandalkan berarti bahwa Internet hanya membuat upaya-upaya terbaik untuk memberikan paket. Jaringan dapat drop paket tanpa pemberitahuan ke pengirim atau penerima. Ingat, Internet dirancang untuk bertahan hidup militer. Perangkat lunak yang berjalan pada kedua ujung harus siap untuk mengakui kehilangan data, mentransmisi ulang data yang sesering yang diperlukan untuk mencapai pengiriman utamanya.Akhir 1980 - Revolusi PCDidorong oleh perkembangan teknologi PC dan LAN, subnetting adalah standar pada tahun 1985 ketika RFC 950 dirilis. Teknologi LAN membuat gagasan tentang "catenet" layak - sebuah internetwork jaringan. Subnetting membuka kemungkinan interkoneksi LAN dengan WAN.National Science Foundation (NSF) memulai program Supercomputer Center pada tahun 1986. Sampai saat itu, superkomputer seperti Crays itu sebagian besar mainan besar, baik yang didanai universitas dan pusat penelitian militer. Ide NSF adalah untuk membuat sumber daya superkomputer tersedia bagi mereka sarana yang lebih sederhana dengan membangun lima pusat superkomputer di seluruh negeri dan membangun jaringan yang menghubungkan mereka dengan pengguna potensial. NSF memutuskan untuk pangkalan jaringan mereka pada protokol Internet, dan NSFNET dilahirkan. Selama dekade berikutnya, NSFNET akan menjadi inti dari internet di AS, sampai privatisasi dan pensiun akhir tahun 1995.Domain penamaan itu stabil dengan tahun 1987 ketika RFC 1034 dirilis. Sampai saat itu, nama host dipetakan ke alamat IP menggunakan tabel statis, namun pertumbuhan eksponensial Internet telah membuat praktek ini tidak layak.Pada akhir 1980-an, kemajuan penting terkait kinerja jaringan yang buruk dengan kinerja TCP yang buruk, dan serangkaian makalah oleh orang-orang seperti Nagle dan Van Jacobson (RFC 896, RFC 1072, RFC 1144, RFC 1323) wawasan kunci ini menjadi kinerja TCP.Internet Worm 1987 adalah kegagalan keamanan terbesar dalam sejarah Internet. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di RFC 1135. Semua hal dipertimbangkan, itu bisa terjadi lagi.Awal 1990-an - Kelelahan Alamat dan WebPada awal 90an, krisis alamat pertama kelelahan melanda komunitas Internet teknis. Solusi ini, CIDR, akan mempertahankan internet untuk beberapa tahun lagi dengan membuat lebih efisien menggunakan ruang IP ada 32-bit alamat. Untuk solusi yang lebih abadi, IETF melihat IPv6 dan 128-bit address space, tetapi CIDR di sini untuk tinggal.Krisis samping, World Wide Web (WWW) telah menjadi salah satu perkembangan paling menarik belakangan Internet. Ide hypertext telah sekitar selama lebih dari satu dekade, namun pada tahun 1989 sebuah tim di Pusat Eropa untuk Riset Partikel (CERN) di Swiss mengembangkan satu set protokol untuk mentransfer hypertext melalui Internet. Pada awal 1990 itu disempurnakan oleh tim di National Center for Supercomputing Applications (NCSA) di University of Illinois - salah satu pusat superkomputer NSF. Hasilnya adalah NCSA Mosaic, sebuah, grafis titik-dan-klik hypertext browser yang membuat internet mudah. Ledakan yang dihasilkan dalam "situs Web" melaju Internet ke dalam mata publik.Pertengahan 1990-an - Internet BaruSetidaknya sebagai bunga sebanyak kemajuan teknis internet pada 1990-an telah ada kemajuan sosiologisnya. Itu sudah menjadi bagian dari kosa kata nasional, dan tampaknya menuju menonjol yang lebih besar. Telah diterima oleh komunitas bisnis, dengan ledakan yang dihasilkan dari penyedia layanan, konsultan, buku, dan liputan TV. Ini telah melahirkan Gerakan Perangkat Lunak Bebas.Gerakan Free Software berutang banyak pada sistem buletin board, tapi benar-benar datang ke sendiri di Internet, karena kombinasi kekuatan. Sifat publik dari dana awal Internet memastikan bahwa banyak dari perangkat lunak jaringan nya adalah non-proprietary. Munculnya situs FTP anonim menyediakan mekanisme distribusi yang hampir semua orang bisa menggunakan. Jaringan newsgroup dan mailing list yang ditawarkan media komunikasi yang terbuka. Terakhir namun tidak sedikit yang individualis seperti Richard Stallman, yang menulis Emacs, meluncurkan Proyek GNU dan mendirikan Free Software Foundation. Pada 1990-an, Linus Torvalds menulis Linux, (dan gratis) populer mengkloning sistem operasi UNIX.

    
Begin

    
Ledakan konservatisme kapitalis, dikombinasikan dengan tumbuh kesadaran nilai bisnis Internet, telah menyebabkan perubahan besar dalam komunitas Internet. Banyak dari mereka belum untuk kebaikan.

    
Pertama, tampaknya ada keberangkatan tumbuh dari sejarah Internet protokol terbuka, diterbitkan sebagai RFC. Banyak protokol baru sedang dikembangkan dengan cara yang semakin eksklusif. IGRP, merek dagang dari Cisco Systems, memiliki perbedaan meragukan sebagai milik routing paling sukses internet protokol, hanya mampu operasi antara router Cisco. Protokol lainnya, seperti BGP, yang diterbitkan sebagai RFC, tapi dengan rincian operasional yang penting dihilangkan. Software Foundation terkenal salah-bernama Terbuka telah memperkenalkan sebuah suite seluruh "terbuka" protokol yang tersedia spesifikasi - untuk harga - dan tidak di internet. Aku dipaksa untuk bertanya-tanya: 1) mengapa kita perlu RPC baru? dan 2) mengapa tidak akan OSF memberitahu kita bagaimana kerjanya?

    
Orang lupa bahwa bisnis telah mencoba untuk menjalankan jaringan digital komunikasi di masa lalu. IBM dan DEC baik skema jaringan proprietary yang dikembangkan hanya berlari pada perangkat keras mereka. Beberapa penyedia informasi itu sangat baik untuk mereka sendiri di tahun 80-an, termasuk Lexis / Nexis, Dialog, dan Dow Jones. Jaringan data publik dibangun oleh perusahaan seperti Tymnet dan berjalan ke setiap kota besar di Amerika Serikat. CompuServe dan orang lain membangun papan buletin besar-seperti sistem. Banyak dari layanan ini masih menawarkan kualitas dan kedalaman liputan tak tertandingi di Internet (memeriksa Dialog jika Anda skeptis terhadap klaim ini). Tapi tak satu pun dari mereka yang ditawarkan GIF nudis bahwa siapapun bisa men-download. Tidak satupun dari mereka membiarkan Anda membaca RFC dan kemudian menulis script Perl untuk tweak satu hal kecil yang Anda perlu untuk menyesuaikan. Tak satu pun dari mereka melahirkan Gerakan Perangkat Lunak Bebas. Tak satu pun dari mereka tertangkap imajinasi orang.

    
Adanya Gerakan Perangkat Lunak Bebas adalah bagian dari saga internet, karena perangkat lunak bebas tidak akan ada tanpa net. "Gerakan" cenderung muncul ketika kemajuan menawarkan kita kebebasan baru dan kami menemukan cara baru untuk mengeksplorasi dan, kadang-kadang, untuk mengeksploitasi mereka. Gerakan Free Software telah menawarkan apa yang akan terbayangkan ketika Internet dibentuk - Permainan, editor, sistem windowing, kompiler, software jaringan, dan sistem operasi bahkan seluruh tersedia bagi siapa saja yang ingin mereka, tanpa biaya lisensi, dengan kode sumber lengkap, dan semua yang Anda butuhkan adalah akses Internet. Ia juga menawarkan tantangan, memaksa kita untuk bertanya apa perubahan yang dibutuhkan dalam masyarakat kita untuk mendukung kebebasan baru yang telah menyentuh begitu banyak orang. Dan menawarkan kesempatan pada eksploitasi, dari bisnis yang menggunakan platform pengembangan perangkat lunak bebas untuk kode komersial, ke Internet Worm dan risikn keamanan dari sistem terbuka.

    
Orang-orang bertanya-tanya apakah kemajuan yang lebih baik dilayani melalui pendanaan pemerintah atau industri swasta. Internet menentang kebijaksanaan populer "bisnis adalah lebih baik". Baik bisnis dan pemerintah mencoba untuk membangun jaringan komunikasi data yang besar pada 1980-an. Bisnis tergantung pada keputusan pasar yang baik; para peneliti pemerintah yang didasarkan pada keterbukaan sistem mereka, imajinasi dan kebebasan. Bisnis gagal; internet berhasil. Penghargaan kami telah komersialisasi.

    
End  


Untuk beberapa tahun ke depan, Internet akan hampir pasti akan konten-driven. Meskipun protokol baru selalu dalam pengembangan, kami baru mulai menggali potensi hanya yang sudah ada. Kepala di antara ini adalah World Wide Web, dengan potensi untuk sederhana on-line akses ke informasi hampir semua dibayangkan. Namun bahkan sebagai intrudes internet ke dalam masyarakat, ingat bahwa selama dua dekade terakhir "The Net" telah mengembangkan budaya sendiri, yang dapat bertabrakan dengan masyarakat. Sudah bisnis adalah membuat lapangan untuk menguasai Internet. Sudah Kongres telah dianggap perlu untuk mengatur Web. Pertanyaan besar alat tenun terjawab: Bagaimana mengubah masyarakat Internet ... dan bagaimana masyarakat mengubah internet?

Organisasi internet

 Internet, sebuah kolaborasi internasional yang terorganisir secara longgar-otonom, jaringan interkoneksi, mendukung host-to-host komunikasi melalui ketaatan sukarela untuk membuka protokol dan prosedur yang didefinisikan oleh Standar Internet. Ada juga Internets terisolasi banyak, yaitu, set jaringan yang saling berhubungan, yang tidak terhubung ke Internet tetapi menggunakan Standar Internet. (RFC 1602)Tidak ada yang benar,benar memiliki atau mengendalikan Internet. Sebaliknya, partisipasi dalam Internet berasal dari partisipasi sukarela Standar Internet. Banyak penyedia layanan Internet tidak hanya mematuhi standar-standar ini, tetapi membuat akses ke jaringan mereka tersedia untuk umum. Ini adalah interkoneksi sukarela dan kerjasama dari penyedia yang membentuk Internet global. Saat ini (awal 1996), sekitar 300 penyedia jasa saling berhubungan untuk membentuk Internet.Internet Society (ISOC)Internet Society (ISOC) adalah masyarakat profesional yang berkaitan dengan pertumbuhan dan evolusi Internet di seluruh dunia, dengan cara di mana Internet dan dapat digunakan, dan dengan isu-isu sosial, politik, dan teknis yang timbul sebagai hasilnya. ISOC Pengawas bertanggung jawab untuk menyetujui janji untuk IAB dari antara nominasi yang diajukan oleh komite pencalonan IETF. (RFC 1718)ISOC memelihara sebuah halaman web di http://www.isoc.org/. Direktori Eksekutif ISOC dapat dihubungi di amr@isoc.org.Internet Architecture Board (IAB)Arsitektur internet Board (IAB) adalah kelompok penasihat teknis dari ISOC tersebut. Hal ini disewa untuk memberikan pengawasan dari arsitektur Internet dan protokol, dan untuk melayani, dalam konteks proses standar Internet, sebagai badan yang IESG keputusan dapat mengajukan banding. IAB bertanggung jawab untuk menyetujui janji untuk IESG dari antara nominasi yang diajukan oleh IETF nominasi komite. (RFC 1718)IAB dapat dihubungi di iab-contact@isi.edu.Internet Engineering Steering Group (IESG)Internet Engineering Steering Group (IESG) bertanggung jawab untuk manajemen teknis dari aktivitas IETF dan proses standar Internet. Sebagai bagian dari ISOC, itu mengelola proses menurut aturan dan prosedur yang telah diratifikasi oleh Pengawas ISOC. IESG secara langsung bertanggung jawab atas tindakan yang terkait dengan masuknya ke dalam dan pergerakan sepanjang Internet "lagu standar," termasuk persetujuan akhir dari spesifikasi sebagai Standar Internet.IESG dapat dihubungi di iesg@cnri.reston.va.us.Internet Engineering Task Force (IETF)Internet Engineering Task Force (IETF) adalah kelompok yang terorganisir secara longgar diri orang yang membuat kontribusi teknis dan lainnya untuk rekayasa dan evolusi Internet dan teknologi nya. Ini adalah tubuh utama yang terlibat dalam pengembangan spesifikasi standar Internet baru. Misinya meliputi:

    
Mengidentifikasi, dan mengusulkan solusi untuk, menekan masalah operasional dan teknis di Internet;

    
Menentukan pengembangan atau penggunaan protokol dan arsitektur jangka dekat untuk memecahkan masalah teknis seperti untuk Internet;

    
Membuat rekomendasi ke Internet Group Rekayasa Pengarah (IESG) mengenai standarisasi protokol dan penggunaan protokol di Internet;

    
Memfasilitasi transfer teknologi dari Angkatan Internet Research Task (HRTF) ke komunitas internet yang lebih luas; dan

    
Menyediakan forum untuk pertukaran informasi dalam komunitas Internet antara vendor, pengguna, peneliti, kontraktor agen dan manajer jaringan.IETF dibagi menjadi delapan bidang fungsional. Mereka adalah: Aplikasi, Internet, Jaringan Manajemen, Persyaratan Operasional, Routing, Keamanan, Transportasi dan Pengguna Jasa. Setiap area memiliki satu atau dua direktur wilayah. Para direktur daerah, bersama dengan Ketua IETF / IESG, bentuk IESG tersebut.Setiap area memiliki beberapa kelompok kerja. Sebuah kelompok kerja adalah sekelompok orang yang bekerja di bawah piagam untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan yang mungkin penciptaan dokumen Informational, penciptaan spesifikasi protokol, atau penyelesaian masalah di Internet. Kelompok kerja yang paling memiliki masa hidup yang terbatas. Artinya, sekali kelompok kerja telah mencapai tujuannya, membubarkan. Seperti dalam IETF, tidak ada keanggotaan resmi untuk suatu kelompok kerja. Secara tidak resmi, seorang anggota kelompok kerja adalah seseorang yang ada di mailing list bahwa kelompok kerja ini, namun, siapapun dapat menghadiri pertemuan kelompok kerja. (RFC 1718)IETF dan berbagai kelompok kerja membuat banyak milis. Untuk bergabung daftar pengumuman IETF, mengirim permintaan ke ietf-announce-request@cnri.reston.va.us. Untuk bergabung dengan daftar diskusi IETF, mengirim permintaan ke ietf-request@cnri.reston.va.us.Internet Ditugaskan Nomor Authority (IANA)Banyak spesifikasi protokol termasuk angka, kata kunci, dan parameter lain yang harus unik ditugaskan. Contoh termasuk nomor versi, nomor protokol, nomor port, dan nomor MIB. IAB telah didelegasikan kepada Internet Assigned Numbers Authority (IANA) tugas menetapkan parameter protokol seperti untuk Internet. IANA menerbitkan tabel dari semua nomor saat ini ditugaskan dan parameter dalam RFC berjudul "Assigned Numbers". (RFC 1602)IANA mempertahankan sebuah halaman web di http://www.isi.edu/iana/ dan dapat dihubungi di iana@isi.edu.RFC EditorSetiap versi yang berbeda dari spesifikasi ini diterbitkan sebagai bagian dari "Request for Comments" seri (RFC) dokumen. Seri ini adalah saluran arsip publikasi resmi untuk dokumen standar Internet dan publikasi lain dari IESG, IAB, dan komunitas intdrnet. RFC yang tersedia untuk FTP anonim dari sejumlah internet host.Seri RFC dokumen pada jaringan dimulai pada tahun 1969 sebagai bagian dari proyek ARPA yang luas asli (ARPANET) jaringan (lihat Lampiran A untuk Glosarium akronim). RFC mencakup berbagai topik, dari diskusi awal konsep penelitian baru untuk memo status tentang Internet. RFC publikasi adalah tanggung jawab langsung dari Editor RFC, di bawah arahan umum dari IAB. (RFC 1602)Editor RFC mempertahankan sebuah halaman web di http://www.isi.edu/rfc-editor/ dan dapat dihubungi di rfc-editor@isi.edu.InternicInterNIC, Jaringan Pusat Informasi Internet, memiliki dua komponen utama. AT & T menyediakan Layanan Direktori dan Database, yang paling penting White Pages internet, yang digunakan oleh program Whois untuk mencari orang, jaringan, dan domain. Network Solutions, Inc menyediakan Registration Services, termasuk registrasi nama domain. Awalnya didanai oleh NSF, internic menjadi mandiri.InterNIC memelihara sebuah halaman web di http://www.internic.net/.


Sumber :http://www.freesoft.org/CIE/Topics/57.htm

              http://www.freesoft.org/CIE/Topics/67.htm